Kekuatan Pikiran

Bookmark and Share

Saudara/I yang saya hormati.

Baru-baru ini saya baru membuktikan sendiri kekuatan (keajaiban) berpikir. Awalnya ketika saya membaca sebua buku yang berjudul “Berpikir dan Berjiwa Besar” karya DR.D.J. Schwartz, buku tersebut saya pinjam dari pacar saya. Dalam buku tersebut dijelaskan bagaimana cara kita memanagement pikiran-pikiran kita, sehingga apabila pikiran benar-benar difokuskan untuk mencapai sesuatu (kesuksesan) maka hal tersebut akan benar-benar terjadi (nyata). Disebutkan bahwa pikiran manusia itu diibarat seperti sebuah perusahaan besar. Dimana perusahaan tersebut di percayakan pada dua mandor yang memiliki pengaruh besar, yaitu Kesuksesan dan Kegagalan.

Bila kita selalu berpikir positif, maka kesuksesan akan memimpin pabrik besar tersebut untuk menghasilkan segala hal yang positif juga (sukses, berhasil, dsb). Tapi bila kita selalu berpikiran negatif, maka kegagalan yang akan maju memimpin. So, Anda pasti tau hasilya seperti apa? Tentunya hal-hal yang negatif dan kegagalanlah yang akan diproduksinya.

Saya mempunyai cerita nyata mengenai hal tersebut dan sekaligus membuktikan bagaimana kekuatan pikiran bekerja dalam kehidupan. Ceritanya begini; Sabtu malam, 20 Maret 2010 saya waktu itu sedang benar-benar mengalami krisis keuangan yang lumayan parah. Selepas mengantar kekasih tersayang (hujan gerimis), saya merasa lapar dan kedinginan. Ditegah perjalanan menuju pulang, saya melihat ada penjual pentol yang sedang parkir. Pemandangan tersebut sangat menganggu saya, karena saya sangat suka dengan pentol (apalagi tahunya) dingin-dingin akan lebih enak sambil melahap beberapa buah pentol + tahunya.

Tapi apa daya, waktu itu saya hanya mempunyai uang Rp 1000,- di dalam dompet (lagi sekarat). Hasrat ingin segera menyantap pentol semakin menggebu dalam diri, tapi hasrat tersebut terus saya lawan karena keadaan (besok ke Gereja, kalau dibelikan pentol pasti ga ada buat uang kolekte). Namun setelah sampai di halam rumah, saya teringat bahwa ada sisa tabungan dan ada kartu ATM. Langsung saja saya naik ke rumah dan ambil kartu ATM, maksudnya mau tarik tunai dengan sisa uang di tabungan. Tapi saya baru ingat, kalau saldonya ± ada Rp 70 rb. Seingat saya, kalau penarikan lewat kartu ATM minimaal saldonya harus disisakan Rp 50 rb. Tapi karena niat ingin jajan pentol sangat kuat, maka saya putuskan untuk pergi ke ATM terdekat.

Dalam perjalanan menuju ATM, saya sempat ragu bisa atau tidak diambil uangnya (paling tidak bisa ditarik Rp 20 rb). Tapi, saya memutuskan untuk tetap yakin bahwa apa yang menjadi tujuan saya akan saya dapatkan. Dengan modal percaya diri yang kuat, saya sampai di sebuah mesin ATM. Ketika masuk, ternyata mesin ATMnya sedang ada gangguan. Saya tetap yakin, bahwa saya bisa tarik tunai (biar cuman Rp 20 rb). Akhirnya saya memutuskan untuk menuju mesin ATM yang jaraknya agak jauh dari tempat tinggal. Ketika sampai disana ternayata mesin ATMnya bagus semua (tidak ada gangguan), ketika memasukan kartu ke mesin ATM saya tetap percaya penuh (berpikir positif). Apa yang terjadi? Luar biasa, saya masih bisa tarik tunai dan jumlah uang yang bisa ditarik juga tepat seperti yang saya bayangkan / pikirkan, yaitu Rp 20.000,- (lumayan, buat jajan). So, setelah meninggalkan mesin ATM saya segera menuju penjaja pentol dan menghabiskan beberapa biji pentol + tahu isinya.

Sebuah pembuktian yang sangat luar biasa sekali bagi saya, saya hanya berpikir positif (yakin seyakin yakinnya) bahwa hari ini saya bisa makan pentol + tahu isi (kudapan kesenangan saya ini…).

Jadi, kalau saya hanya berpikir sedemikian sederhana dan bisa menjadi sebuah realitas / kenyataan. Mengapa Anda juga tidak mencobanya dalam hidup Anda, apapun yang menjadi tujuan Anda (sukses, berhasil, kaya, punya pacar, sehat, dll) tetaplah berpikir positif dan percayalah bahwa itu semua bisa Anda dapatkan, SEKARANG!

Semoga menjadi berkat bagi Anda semua.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar