Rahasia Merekrut Orang Pintar Part II

Bookmark and Share

   Bersiaplah … pembahasan kita akan menjadi sangat menarik Sebelumnya renungkan tulisan ini. Saya beri judul Si “Bodoh” dan Si Pintar

1. Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya memilih untuk berbisnis. Agar
bisnisnya berhasil, tentu dia harus rekrut orang Pintar. Walhasil Bosnya orang pintar adalah orang bodoh,
2. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka dia rekrut orang pintar
yang tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah. Walhasil orang bodoh memerintahkan orang pintar untuk keperluan orang bodoh,



3. Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah untuk selanjutnya mendapatkan kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya mendapatkan uang
untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar,
4. Orang bodoh tidak bisa membuat teks pidato, maka disuruh orang pintar
untuk membuatnya,
5. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu yang dipikirkan
panjang-panjang oleh orang pintar, walhasil orang orang pintar menjadi staffnya orang bodoh,
6. Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia PHK orang-orang pintar yang berkerja. Tapi orang-orang pintar DEMO, Walhasil orangorang pintar meratap-ratap" kepada orang bodoh agar tetap diberikan pekerjaan,
7. Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pinter akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras dengan hati senang, sementara orang bodoh menghabiskan waktu untuk bersenang-senang dengan keluarganya,
8. Mata orang bodoh selalu mencari apa yang bisa di jadikan duit. Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan.

PERTANYAANYA ADALAH :

1. Jadi mending jadi orang pinter atau orang bodoh??
2. Pinteran mana antara orang pinter atau orang bodoh???
3. Mulia mana antara orang pinter atau orang bodoh??
4. Susah mana antara orang pinter atau orang bodoh??

KESIMPULANNYA ADALAH :

1. Jangan lama-lama jadi orang pinter, lama-lama tidak sadar bahwa dirinya
telah dibodohi oleh orang bodoh.
2. Jadilah Orang bodoh yang pinter dari pada jadi orang pinter yang bodoh.
3. Kata kunci nya adalah "RISK" dan "EFFORT", karena orang bodoh
berpikir pendek maka dia bilang resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha
agar resiko betul-betul kecil. Orang pinter perpikir panjang maka dia bilang
resikonya besar untuk selanjutnya dia tidak akan berusaha mengambil
resiko tersebut, dan mengabdi pada orang bodoh.

Bagaimana reaksi Anda setelah membaca artikel singkat tersebut?? Saya
terinspirasi tulisan ini setelah melihat, mengenal dan mengikuti beberapa seminar dari pak Purdie E. Chandra juga membaca pendapat atau wawancara dari seorang Bob Sadino mengenai usahanya, dan itulah yang bisa saya tulis. Saya mau berbagi informasi dengan Anda, Itulah inti dari strategi bagaimana kita mempekerjakan orangorang pintar yang menguasai berbagai bisnis yang Anda inginkan bagi kerajaan Bisnis milik Anda Sendiri.

   Jadi anda tidak perlu pusing memikirkan segala sesuatu seorang diri. Untuk lebih jelasnya silahkan anda membaca apa yang pernah saya alami ketika membuka usaha bimbel berikut ini …… Karena cape menjadi guru privat yang setiap hari harus mengajar dari rumah ke rumah saya ada rencana untuk membuka bimbingan belajar untuk SD, tetapi saat itu saya mempunyai kendala dalam pelaksanaannya. Saya bingung persiapan apa saja yang harus saya persiapkan, dan jujur saja kemampuan saya dalam bidang ini belum terlalu mendalam.

   Saya berpikir untuk mengambil kursus singkat (waktu itu saya berencana belajar sempoa sebagai nilai tambah saya nantinya). Tetapi setelah saya banyak belajar tentang sistem dan strategi dalam mengatur suimber daya manusia, tidak sampai satu bulan saya sudah memiliki bisnis bimbingan belajar.
Anda mau tahu, kenapa saya bisa ??

   Saya beritahu Anda, Jika ingin membuka sebuah usaha, Anda tidak perlu harus mahir atau lebih dulu terampil. Di luar sana, begitu banyak orang yang mahir dan terampil dan siap untuk anda bayar jika ia bekerja di bisnis Anda. Seharusnya anda kuasai dahulu adalah sistem pengelolaan usaha. Bukan keterampilannya saja (tapi alangkah lebih baik jika anda memang sudah memiliki dasar keahlian di bidang usaha yang akan anda buka). 

Jadi, datangi saja usaha yang sejenis yang akan anda buka. Amati dan tirulah sistem pengelolaannya, mulai dari bagaimana penerimaan calon konsumen, sistem perekrutan karyawan, bahan baku, promosi dan lain sebagainya. Jadi Anda harus fokus di penguasaan sistem pengelolaan usahanya. Sebagai contoh, pak Khoerussalim (pemiliki dari country donat) sampai sekarang tidak bisa membuat donat, sekalipun sampai sekarang usaha donatnya sudah tersebar di 20 kabupaten di seluruh Indonesia. Pak Purdie Chandra baru bisa jadi sarjana justru setelah ia mendirikan perguruan tinggi sendiri. Pak Wahyu Saidi, sampai sekarang kalau merebus bakmi selalu kelembekan. Tapi toh, warung bakminya sudah lebih dari 104 buah. Anda ingin menyusul seperti mereka ??? Jadi anda harus belajar sistem pengelolan usaha, bisa langsung dari bisnis yang sudah berhasil ataupun dari pengalaman anda berwirausaha, buat sistem kerja yang memungkinkan supaya tanpa anda pun usaha anda bias berjalan. Rekrut orang-orang pintar yang ahli dalam bidangnya (marketing, akunting, dsb)
 
Jika, diawal usaha walaupun pada mulanya anda harus memulainya sendirian, tapi anda harus mempersiapkan orang lain yang pada nantinya akan anda tunjuk sebagai wakil anda. Jangan sombong, beri kepercayaan kepada orang lain untuk bisa menjalankan bisnis anda. Saya tunggu kiprah anda untuk menjadi Orang bodoh yang pintar dan orang pintar yang tidak bodoh.

{ 1 komentar... Views All / Post Comment! }

Lamhotma Basri Sihotang mengatakan...

Haha

Posting Komentar